TerjemahanIndonesia: Isa putra Maryam ber doa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.
HomeQuranSurat Al Maidah Ayat 114 Latin Dan Arab Serta Artinya Perkata Dalam Bahasa IndonesiaSurat Al Maidah Ayat 114 Latin Dan Arab Serta Artinya Dalam Bahasa IndonesiaSurat Al Maidah Ayat 114 Surat al-maidah adalah surat dalam al-Quran dengan urutan ke 5 dan terdiri dari 120 ayat, dimana arti dari al-maidah adalah “Jamuan Hidangan”. Pada artikel ini kita akan mempelajari kutipan ayat tersebut yang meliputi teksnya dalam tulisan arab dan latin serta artinya atau mufradatnya perkata dalam bahasa Indonesia, selain itu sobat juga bisa download ayat tersebut dalam bentuk Mp3. Pembahasan kali ini masih satu tema dengan tulisan sebelumnya yakni surat al maidah ayat 11 latin dan arab lengkap dengan surat Al-Maidah Mp3 full disini Download Surah Al Maidah Mp3 Full Oleh Saad Al-GhamdiBaiklah langsung saja, berikut ini adalah uraian mengenai surat al maidah ayat 114 mencakup teks arab dan latin serta terjemahnya perkata dalam bahasa Indonesia Surat Al Maidah Ayat 114 Arab Dan Latinقَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلۡ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدٗا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةٗ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ Qāla Īsabnu Maryamallāhumma Rabbanā Anzil Alainā Mā`Idatam Minas-Samā`I Takụnu Lanā Īdal Li`Awwalinā Wa Ākhirinā Wa Āyatam Mingka Warzuqnā Wa Anta Khairur-RāziqīnArti Perkata Bahasa IndonesiaٱبۡنُعِيسَىقَالَputeraIsaberkataرَبَّنَآٱللَّهُمَّمَرۡيَمَTuhan kamiya AllahMaryamمَآئِدَةٗعَلَيۡنَاأَنزِلۡhidanganatas kamiturunkanتَكُونُٱلسَّمَآءِمِّنَjadilah ialangitdariلِّأَوَّلِنَاعِيدٗالَنَاbagi yang pertama dari kamihari rayabagi kamiمِّنكَۖوَءَايَةٗوَءَاخِرِنَاdari Engkaudan tanda-tanda kekuasaandan yang kemudian dari kamiخَيۡرُوَأَنتَوَٱرۡزُقۡنَاsebaik-baikdan Engkaudan berilah kami rezkiٱلرَّٰزِقِينَpemberi rezkiDownload Surat Al Maidah Ayat 114 Mp3Untuk melengkapi uraian mengenai ayat di atas, sobat bisa download ayat tersebut dalam bentuk file mp3 disini Al Maidah Ayat 114 Mp3Demikanlah uraian menegnai surat al maidah ayat 114 meliputi teks arab dan latin, artinya perkata dalam bahasa Indonesia dan download potongan ayat tersebut dengan mudah. Wallahu A’lam Bishawaab.
QuranSurat Al Maidah Ayat 114. Bacaan QS 5:114 dalam huruf latin. Qala AAeesa ibnu maryama allahumma rabbana anzil AAalayna maidatan mina alssamai takoonu lana AAeedan liawwalina waakhirina waayatan minka waorzuqna waanta khayru alrraziqeena. Quran surat Al Maidah ayat 114 dalam bahasa Arab قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ Isa putera Maryam berdoa "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Isa Putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami! Turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hal itu bagi kami artinya pada hari turunnya hidangan itu menjadi hari raya yang kami hormati dan kami muliakan bagi orang-orang sezaman dengan kami kalimat ini menjadi badal/kalimat pengganti bagi lafal lanaa, yang juga disertai pula dengan huruf jarnya dan bagi orang-orang yang datang sesudah kami orang-orang yang akan datang sesudah kami dan menjadi tanda kekuasaan Engkau yang menunjukkan akan kekuasaan-Mu dan kenabianku berilah kami rezeki dengan hidangan tersebut dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama." 'Isâ putra Maryam mengabulkan permohonan mereka dan berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya hidangan dari langit kepada kami yang hari turunnya menjadi hari raya bagi orang-orang yang beriman, baik yang telah lalu maupun yang datang kemudian. Juga agar menjadi mukjizat yang akan memperkuat seruan-Mu. Karuniakanlah kepada kami rezeki yang baik. Engkau adalah sebaik-baik Pemberi rezeki." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yang akan dikenang dan dimuliakan. Dan tanda bagi kenabiannya. quran1 to 30 para download pdf com (mtamim Download Mp3 Al Quran - Berikut ini daftar mp3 al quran full 30 juz untuk hafalan lengkap 114 surat disertai terjemahan indonesia per ayat paling merdu dengan irama pelan dan mampu menjadi penenang hati siapa saja yang mendengarkkannya Thus the learning of Quran and its teaching is one of the sacred قَالَ ٱللَّهُ إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۖ فَمَن يَكْفُرْ بَعْدُ مِنكُمْ فَإِنِّىٓ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابًا لَّآ أُعَذِّبُهُۥٓ أَحَدًا مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ Arab-Latin Qālallāhu innī munazziluhā 'alaikum, fa may yakfur ba'du mingkum fa innī u'ażżibuhụ 'ażābal lā u'ażżibuhū aḥadam minal-'ālamīnArtinya Allah berfirman "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah turun hidangan itu, maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia". Al-Ma'idah 114 ✵ Al-Ma'idah 116 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 115 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 115 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari para ahli tafsir mengenai isi surat Al-Ma’idah ayat 115, misalnya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaAllah berfirman, ”sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan makan pada kalian. Maka barangsiapa dari kalian mengingkari keesaanKu dan kenabian Isa setelah turunnya hidangan ini, maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang keras, yang aku tidak pernah menyiksa dengan siksaan itu seorang pun dari makhluk-makhluk.” Dan sungguh hidangan itu turun sebagaimana dijanjikan Allah.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram115. Lalu Allah mengabulkan doa Isa -Alaihissalām- dan Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menurunkan hidangan yang kamu minta ini. Maka barangsiapa yang kafir sesudah turunnya hidangan ini, jangan sekali-kali ia mencela siapa pun selain dirinya sendiri. Karena Aku akan mengazabnya dengan azab yang sangat berat yang belum pernah Aku timpakan untuk mengazab siapa pun.” Hal itu karena ia telah menyaksikan bukti yang terang benderang. Maka jenis kafirnya adalah kafir inād menolak sesuatu yang nyata-nyata benar. Dan Allah benar-benar mewujudkan janji-Nya dengan menurunkan hidangan makanan kepada mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah115. Allah mengabulkan permintaan Isa bin Maryam dengan berfirman aku akan menurunkan kepada kalian hidangan makanan, akan tetapi barangsiapa yang mengingkari dan mendustakan keesaan-Ku dan mengingkari kenabian Isa bin Maryam setelah turunnya hidangan itu, maka Aku akan mengazabnya dengan azab yang keras yang belum pernah dirasakan oleh seorang pun di dunia ini. Hidangan itu telah diturunkan kepada mereka, dan sebagian mereka beriman namun sebagian lainnya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah115. إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۖ Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu Allah menjawab doa Nabi Isa dengan kalimat ini. janji-Nya adalah benar dan Dia tidak mengingkari janji. فَمَن يَكْفُرْ بَعْدُ مِنكُمْbarangsiapa yang kafir di antaramu sesudah turun hidangan itu Yakni setelah diturunkannya hidangan itu. فَإِنِّىٓ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابًاmaka sesungguhnya Aku akan menyiksanya Yakni dengan sebenar-benarnya azab. لَّآ أُعَذِّبُهُۥٓ dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan Yakni Aku tidak mengazab seorangpun seperti azab yang Aku timpakan kepada kalian. أَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِينَ kepada seorangpun di antara umat manusia Karena mereka telah mendustakan apa yang telah mereka lihat dengan mata mereka sendiri, dan ini merupakan kebebalan yang sangat besar. Ibnu Abbas berkata hidangan diturunkan kepada Nabi Isa bin Maryam dan pengikutnya berupa hidangan dengan ikan dan roti diatasnya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah115. Menanggapi permintaan Isa AS, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan ini untuk kalian, maka barangsiapa diantara kalian ingkar setelah hidangan ini diurunkan, maka Aku akan menghukumnya dengan azab yang belum ada sebelumnya di alam semesta, yaitu alam semesta di zaman mereka, karena dia telah ingkar setelah menyaksikan dalil nyata yang dia minta” Ibnu Abbas berkata “Hidangan itu turun untuk Isa bin Maryam dan Hawariyun, yaitu meja makan yang di atasnya ada ikan dan roti. Mereka memakannya dimanapun mereka berada jika berkehendak”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahAllah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkannya kepada kalian. Siapa saja yang ingkar setelah itu} setelah turunnya hidangan itu {di antara kalian, sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di seluruh alam.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H111-120. MaksudNya ingatlah nikmatKu kepadamu manakala aku memudahkan untukmu mendapatkan pengikut-pengikut dan penolong-penolong, maka aku ilhamkan kepada Hawariyyin pembela dan pengikut setia, dan aku bisikan iman kepadaKu dan RasulKu kedalam hati mereka, dan aku ilhamkan melalui lisanmu yakni aku memerintahkan kepada mereka melalui wahyu yang datang kepadamu dari Allah, maka mereka menjawab dan meresponnya dengan baik, mereka berkata, “ kami telah beriman dan saksikanlah wahai Rasul bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh kepada seruanMu.” Mereka menggabungkan antara Islam yang zahir yang di dasari ketundukan dengan amal yang di dasari dengan iman batin yang mengeluarkan pemiliknya dari kemunafikan dan iman yang lemah. Para Hawariyyin itu adalah orang-orang yang menolong, seperti kata Isa kepada mereka, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong agama Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang." Ash- Shaff14 “Ingatlah ketika pengikut-pengikut Isa berkata, Hai Isa putra Maryam bersediakah Tuhanmu menyediakan hidangan dari langit kepada kami?’” maksudNya, meja makanan dengan makanan. Ini bukan karena keraguan mereka terhadap kuasa Allah dan kemampuaNya untuk itu, akan tetapi itu usulan yang sopan dari mereka. Karena permintaan terhadap kekuasaan Allah bertentangan dengan ketundukan kepada kebenaran, dan ucapan yang keluar dari para hawariyyin bisa jadi mengarah kesana. Maka Isa menasehati mereka dan berkata, “ bertakwalah kepada Allah jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman.” Karena seorang Mukmin akan bertakwa karena imanNya untuk selalu bertakwa, tunduk kepada perintah Allah dan tidak menuntut turunnya tanda-tanda kekuasaan Allah yang tidak di ketahui apa yang terjadi sesudah itu. Hawariyyin menjelaskan bahwa bukan itu maksud mereka, akan tetapi maksud mereka adalah baik yaitu karena kebutuhan, mereka berkata, “ Kami akan memakan hidangan itu.” Ini adalah bukti bahwa mereka memerlukannya, “ dan supaya tenteram hati kami” dengan iman ketika kami melihat tanda-tanda kekuasaan Allah denga mata kepala kami sehingga iman kami menjadi ain al-yaqin setelah sebelumnya adalah ilmu al-yaqin seperti Ibrahim kekasih Allah yang meminta kepada Allah untuk di tujukan bagaimana menghidupka orang mati. Allah berfirman "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah berfirman “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap dengan imanku Allah berfirman “Kalau demikian ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Allah berfirman “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." Al-Baqarah260. Seorang hamba memerlukan tambahan ilmu, keyakinan, dan iman setiap saat. Oleh karena itu Allah berfirman, “Dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami,” yakni, kami mengetahui apa yang kamu bawa, bahwa ia adalah benar. “Dan kami menjadi orang-orang yang menyksikan hidangan itu.” Yakni, ia membawa kebaikanbagi orang yang datang sesudah kami. Kami menjadi saksi dalam hal ini, maka hujjah pun tegak dan bukti semakin bertambah kuat dengan itu. Manakala Isa mendengar itu dan mengetahui maksud mereka, dia mengabulkan permintaan mereka, dia bero’a, “ Ya Tuhan Kami, turunkanlah sekiranya kepada kami suatu hidangan kepada kami dari langit yang hari turunnya akan mejadi hari raya yaitu bagi orang-orang yang bersama kami kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaanMu.” Maksudnya, hari turunnya di jadikan hari raya dan musim bagi memperingati hari bessar dari kekuasaan Allah itu ia kan selalu di ingatdan tidak di lupakan selama waktu dan tahun terus berganti, sebagaimana Allah menjadikan hari raya di manasik kamu Muslimin sebagai momen untuk mengingat kebesaranNya dan mengingat jalan para Rasul dan Sunnah mereka yang lurus, karunia dan kebaikanNya untuk mereka, “ Berilah Kami Rezeki, da Engkaulah Pemberi Rezeki yang paling utama.” Yakni di jadikan ia sebagai rezeki kami. Isa memohon agar hidangan itu di turunkan untuk dua kemaslahatan Pertama, kemaslahatan agama, yaitu sebagai tanda kekuasan Allah yang kekal, dan Kedua, kemaslahatan dunia sebagai rezeki. “Allah berfirman, Sesungguhnya aku akan menurunkan hidangan itu kapadamu, barangsiapa yang kafir sesudah di turunkannya hidangan itu, maka sesungguhnya aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia’.” Karena dia menyaksikan tanda kekusaan Allah yang mengagumkan dan dia kafir karena kesombongan dan pengingkaran, maka dia berhak mendapatkan siksa yang pedihdan hukuman yang berat. Ketahuilah bahwa Allah berjanji hendak menurunkannya, Dia mengancam mereka dengan ancaman itu jika mereka mengingkarinya, tetapi Dia tidak menyatakan akan menurunkannya. Ada kemungkinan, karena mereka tidak memilih ini. Ini di tunjukan bahwa ia tidak di sebut di dalam Injil yang ada di tangan orang-orang Nasrani dan sama sekali tidak ada indikasi bahwa itu terjadi . Kemungkinan lain ia sudah di turunkan seperti yang di janjikan oleh Allah, karena Dia tidak menyelisihi janji, tetapi masalah ini tidak di singgung di dalam Injil, karena ia termasuk bagian di mana mereka di ingatkan denganNya tetapi mereka melupakanNya. Atau mereka memang tidak di sebt dalam Injil sama sekali, karena ia telah di warisi dari generasi ke generasi. Generasi berikut mengambil dari generasi sebelumnya, maka Allah merasa itu cukup tanpa harus di singgug di dalam Injil, dan makna ini di dukung oleh FirmanNya, “ dan kami jadikan orang-orang yang meyaksikan hidangan itu.” Dan Allah lebih mengetahui kenyataan yang sebenarnya. “Dan ingatlah ketika Allah berfirman, Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?’” ini adalah celaan terhadap orang-orang nasrani yang berkata, “ sesungguhnya Allah adalah satu dari tiga.” Maka Allah berfirman kepada Isa. Isa sendiri berlepas diri dari ucapan tersebut, dia berkata, “ Maha Suci Engkau” dari ucapan buruk ini dan dari segala yang tidak layak untukMu. “ Tidaklah patut bagu mengcapkan apa yang bukan hakku.” Yakni tidak layak dan tidak patut bagiku mengatakan sesuatu yang bukan sifat dan hakku, karena tiada suatu makhlukpun dari malaikat yang dekat kepada Allah, para nabi yang di utus, dan tidak pula selain mereka yang berhak menduduki derajat ketuhanan. Semuanya hany para hamba yang di atur, makhluk yang tunduk, dan fakir lagi tidak berdaya. “ Jika aku pernah mengatkanNya, maka tentulah engkau telah mengtahuiNya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diriMu.” Karena engkau lebih mengetahui apa yang keluar dariku, Engkau Maha Mengetahui yang ghaib. Ini termasuk kesempurnaan adab Al-Masih dalam berdialog dengan RabbNya, di mana dia tidak menjawab, “ Aku tidak mengatakan apa pun.” Tetapi dia hany menympaikan ucapan yang menafikan dari dirinya bahwa dia mengucapkan ucapan ucapan tersebut yang bertentangan dengan kedudukanNya yang mulia. Dan bahwa ini termasuk perkara yang mustahil, dan dia menyuciakan Allah dari itu dengan kesempurnaan dan mengembalikan ilmuNya kepada Dzat yang mengetahui yang ghaid dan yang Nampak. Kemudian dia secara jelas menyebutkan apa yang di perintahkan kepada Bani Israil, “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa-apa yang Engkau perintahkan kepadaKu untuk mengatakanNya,” aku hanyalah hamba yang mengikuti dan aku tidak lancang terhadap kebesaranMu, “Sembahlah Allah, Tuhanku, dan TUhanmu.” Yakni aku tidak memerintahkan mereka kecuali dengan ibadah kepada Allah semata dan mengikhlaskan agama untukNya yang mengandung larangan untuk mengangkat diriku dan ibuku dua tuhan selain Allah dan penjelasan bahwa aku hanyalah seorang hamba, sebagaimana Allah adalah Rabbmu, Dia juga Rabbku. “Dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.” Aku menjadi saksi atas orang yang menunaikan perkara ini dan yang tidak menunaikan. “Maka setelah Engkau wafatkan angkat aku, Engkaulah yang mengawasi mereka.” Yang mengetahui rahasia-raahasia dana pa yang mereka sembunyikan. “Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu,” dengan ilmu, pendengaran, dan penglihatan. IlmuMu meliputi segala sesuatu yang diketahui, pendengaranMu meliputi segala sesuatu yang didengar dan penglihatanMu meliputi segala sesuatu yang dilihat. Engkau membalas para hamba dengan kebaikan dan keburukan yang Engkau ketahui pada mereka. “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMU,” Engkau lebih menyayangi mereka daripada diri mereka sendiri dan Engkau lebih mengetahui keadaan mereka. Kalau mereka bukan hamba-hamba yang Bengal niscaya Engkau tidak menyiksa mereka. “Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” Maksudnya, ampunanMu keluar dari kebijaksanaan dan kuasa yang sempurna, tidak seperti orang yang memaafkan dan mengampuni karena kelemahan dan ketidakmampuan. “Mahabijaksana,” di mana di antara kebijaksanaanNya adalah mengampuni orang yang melakukan sebab-sebab ampunan. “Allah berfirman,” menjelaskan keadaan hamba-hambaNya pada Hari Kiamat, siapa yang lulus dan siapa yang celaka, siapa yang berbahagia dan siapa yang sengsara, “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.” Orang-orang yang benar adalah orang-orang yang lurus dan petunjuk yang benar. Di Hari Kiamat mereka mendapatkan buah kebenaran ini jika Allah mendudukkan mereka di kursi kejujuran di sisi Maharaja Yang Maha Berkuasa. Oleh karena itu Allah berfirman, “Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadapNYa. Itulah keberuntungan yang paling besar.” Sementara itu orang-orang yang dusta adalah sebaliknya, mereka akan memikul mudarat kedustaan, kebohongan, dan buah amal mereka yang rusak. “Kepunyaan Allah-lah langit dan bumi.” Karena Dia-lah Penciptanya, yang mengatur dengan hukum takdirNya, hukum syar’iNya, dan hukum pembalasanNya. Oleh karena itu Dia berfirman, “Dan DIa Mahakuasa atas segala sesuatu.” Tidak ada sesuatu pun yang melemahkanNya, justru segala sesuatu tunduk kepada kehendakNya dan patuh kepada perintahNya📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Ma’idah ayat 115 Maka Allah menurunkan hidangan itu dengan mengirimkan para malaikat yang membawa hidangan itu, di mana pada hidangan itu terdapat tujuh buah roti dan tujuh ekor ikan, lalu mereka memakannya hingga kenyang. Ketika telah diturunkan hidangan itu, mereka diperintahkan agar tidak berkhianat dan tidak menyimpannya untuk hari esok, namun sebagian mereka malah berkhianat dan menyimpannya, sehingga mereka dirubah bentuknya menjadi kera dan babi, wallahu a'lam. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Sesungguhnya manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat ada tiga golongan; orang-orang munafik, orang-orang yang kafir di antara mereka yang diberi hidangan dari langit dan tentara Fir'aun."📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 115Allah mengabulkan doa nabi isa. Allah berfirman, sungguh, aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, wahai al-hawa'riyyun sebagaimana kalian minta, tetapi barang siapa di antara kamu setelah hidangan itu turun, menjadi kafir dengan mempertuhankan nabi isa dan ibunya, maryam, maka sungguh, aku akan mengazabnya di akhirat dengan azab khusus yang tidak pernah aku timpakan kepada seorang pun, baik sebelum maupun sesudah kamu di antara umat manusia seluruh alam. Kekufuran mereka itu ialah telah mempertuhankan manusia, yaitu nabi isa dan ibunya, setelah Allah mengutus para nabi dan rasul yang menegaskan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Isa putra maryam itu seorang rasul Allah dan maryam itu seorang perempuan salehah. Keduanya adalah manusia, tidak akan pernah menjadi tuhan. Beberapa ayat sebelumnya menjelaskan nikmat Allah yang dianugerahkan kepada nabi isa, termasuk nikmat mendapat pengikut setia dan turunnya hidangan dari langit. Pada ayat ini, Allah meminta pertanggungjawaban nabi isa tentang sikap bani israil yang mempertuhankan dirinya dan ibunya. Dan ingatlah, wahai nabi Muhammad apa yang akan terjadi pada hari kiamat, ketika Allah berfirman kepada nabi isa, wahai isa putra maryam! apa engkau pernah mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah yang menyebabkan mereka meyakini trinitas, tiga tuhan, hingga menyimpang dari ajaran tauhid' nabi isa menjawab di hadapan Allah di akhirat, mahasuci engkau dari apa yang mereka nisbahkan kepadamu; tidak patut bagiku sebagai hamba-Mu dan rasul-Mu, mengatakan kepada manusia yang bukan kebenaran, yakni mempertuhankan manusia dan menyembahnya sehingga menyimpang dari ajaran tauhid. Jika aku, selama hidupku yang singkat di dunia, pernah mengatakannya, menjadikan aku dan ibuku dua tuhan selain engkau, ya Allah, tentulah engkau telah mengetahuinya. Sebab, engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, yang tampak dan yang tersembunyi, dan aku sebagai manusia sangat terbatas, tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh merupakan keharusan yang mutlak, engkaulah, tuhan, yang maha mengetahui segala yang gaib, tersembunyi dari pandangan dan pengetahuan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah variasi penjelasan dari beragam ahli tafsir terkait isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 115 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan untuk kita. Sokong dakwah kami dengan mencantumkan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Tersering Dikaji Ada berbagai materi yang tersering dikaji, seperti surat/ayat Al-Muthaffifin, Al-Humazah, Ali Imran 190, An-Nahl 114, Al-Anbiya 30, Al-Fatihah 4. Juga At-Tin 4, At-Taubah, Al-A’raf 54, An-Nisa, Al-Fatihah 5, Al-Ma’idah 48. Al-MuthaffifinAl-HumazahAli Imran 190An-Nahl 114Al-Anbiya 30Al-Fatihah 4At-Tin 4At-TaubahAl-A’raf 54An-NisaAl-Fatihah 5Al-Ma’idah 48 Pencarian surat al anbiya ayat 69, surat al baqarah ayat 271, albaqarah ayat 33, ali imran 76, al maun litequran Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah SuratAl Maidah ayat 2 diturunkan di Madinah (Madaiyah) dan berjumlah 120 ayat. Berikut ini arti serta terjemahan Surah Al-Maidah ayat 2. Bacaan Latin Al-Maidah Ayat 2. Ya ayyuhallazina amanu la tuhillu sya'a`irallahi wa lasy-syahral-harama wa lal-hadya wa lal-qala`ida wa la amminal-baital-harama yabtaguna fadlam mir rabbihim wa ridwana, wa iza

Al-Ma'idah 114 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ الماۤئدة ١١٤ qālaقَالَSaidberkataʿīsāعِيسَىIsaIsaub'nuٱبْنُsonputeramaryamaمَرْيَمَof MaryamMaryaml-lahumaٱللَّهُمَّ"O Allahya Allahrabbanāرَبَّنَآour LordTuhan kamianzilأَنزِلْsend downturunkanʿalaynāعَلَيْنَاto usatas kamimāidatanمَآئِدَةًa table spreadhidanganminaمِّنَfromdaril-samāiٱلسَّمَآءِthe heavenlangittakūnuتَكُونُto bejadilah ialanāلَنَاfor usbagi kamiʿīdanعِيدًاa festivalhari rayali-awwalināلِّأَوَّلِنَاfor first of usbagi yang pertama dari kamiwaākhirināوَءَاخِرِنَاand last of usdan yang kemudian dari kamiwaāyatanوَءَايَةًand a signdan tanda-tanda kekuasaanminkaمِّنكَۖfrom Youdari Engkauwa-ur'zuq'nāوَٱرْزُقْنَاAnd provide usdan berilah kami rezkiwa-antaوَأَنتَand Youdan Engkaukhayruخَيْرُare bestsebaik-baikl-rāziqīnaٱلرَّٰزِقِينَof the providerspemberi rezki Transliterasi Latin Qāla 'īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn QS. 5114 Arti / Terjemahan Isa putera Maryam berdoa "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". QS. Al-Ma'idah ayat 114 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Nabi Isa putra Maryam menjawab permohonan al-hawariyyun dengan berdoa kepada Allah, "Ya Tuhan kami, yang menguasai semua urusan, turunkanlah kepada kami hidangan yang lezat, nikmat, dan penuh berkah dari langit secara langsung, yang peristiwa turunnya hidangan ini akan menjadi hari raya, yakni menjadi peristiwa penting bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami, al-hawariyyun, maupun yang datang setelah kami, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad; dan turunnya hidangan ini akan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau sekaligus menjadi mukjizat bagiku. Kami pun memohon kepada-Mu, Ya Allah, berikanlah kepada kami rezeki yang halal dan berkah, karena Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki kepada seluruh makhluk dengan adil dan merata."Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Dalam ayat ini diterangkan, bahwa Nabi Isa setelah mengetahui maksud baik dari kaum hawariyyin dalam permohonan mereka yaitu bahwa mereka tidak meragukan kekuasaan Allah, melainkan karena mereka ingin lebih yakin dan memperoleh keimanan yang lebih kuat serta ketenteraman hati, maka Nabi Isa mengabulkan permohonan mereka untuk bedoa kepada Allah agar menurunkan hidangan untuk mereka. Nabi Isa memulai doanya itu dengan ucapan "Allahuma Rabbana". Sedangkan kata-kata tersebut mengandung pengertian sifat-sifat keagungan-Nya, yaitu ketuhanan, kekuasaan, hikmah dan kebijaksanaan-Nya, serta sifat-sifat-Nya sebagai Penguasa, Pendidik, Pemelihara dan Pemberi Isa melanjutkan doanya dengan permohonan agar Allah menurunkan untuk mereka hidangan dari langit. Nabi Isa mengharapkan agar hari ketika hidangan itu turun akan menjadi hari raya bagi mereka dan generasi mereka selanjutnya. Hal ini juga akan menjadi tanda atau bukti bagi kekuasaan Allah. Nabi Isa mengakhiri doanya dengan ucapan, "Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki Yang Paling Utama." Hal yang perlu kita perhatikan dalam ayat ini ialah bahwa Nabi Isa dalam doanya lebih dahulu menyebutkan faedah rohaniah yang akan diperoleh bila Allah mengabulkan doanya, kemudian baru disebutkan faedahnya dari segi jasmaniah. Faedah rohaniah ialah turunnya hidangan itu akan merupakan hari yang amat penting dalam kehidupan umatnya, dan akan mereka jadikan hari raya, dimana mereka akan selalu mengenang rahmat Allah, dan mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan-Nya. Hal ini akan menambah keyakinan mereka, dan akan memperkokoh keimanan kepada Allah. Adapun faedah jasmaniah ialah makanan itu akan merupakan rezeki yang akan menghilangkan rasa lapar dan mengembalikan kesegaran dan kekuatan jasmani halnya kaum hawariyyin ketika mereka mengemukakan permintaan itu kepada Isa. Mereka mendahulukan penyebutan faedah jasmaniah, dan sesudah itu barulah menyebutkan faedah rohaniahnya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa dengan susunan doanya itu, Nabi Isa mengajarkan kepada umatnya, agar mereka lebih mengutamakan segi-segi mental rohaniah daripada segi-segi fisik materiil "Ma'idah" dalam surah ini yang berarti "hidangan" maka kata tersebut telah disepakati menjadi nama bagi surah ini, yaitu Surah al-Ma'idah/5. Kata-kata yang dipakai menjadi nama bagi surah-surah Al-Qur'an kebanyakan diambil dari suatu kata yang terdapat di dalam surah bersangkutan, yang berkenaan dengan suatu hal yang amat penting, misalnya nama surah ini dan Surah "al-Baqarah". Adakalanya pula diambil dari kata-kata lain yang tidak terdapat dalam surah itu tetapi menunjukkan dengan jelas isi surah tersebut, misalnya nama Surah al-Ikhlas/ 112. Ayat 112 dan 113 menyebutkan permintaan hidangan makanan dari langit oleh pengikut-pengikut Nabi Isa. Dalam beberapa bab dalam Perjanjian Baru dilukiskan sangat beragam Matius Kisah Para Rasul dan sebagainya.Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Isa Putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami! Turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hal itu bagi kami artinya pada hari turunnya hidangan itu menjadi hari raya yang kami hormati dan kami muliakan bagi orang-orang sezaman dengan kami kalimat ini menjadi badal/kalimat pengganti bagi lafal lanaa, yang juga disertai pula dengan huruf jarnya dan bagi orang-orang yang datang sesudah kami orang-orang yang akan datang sesudah kami dan menjadi tanda kekuasaan Engkau yang menunjukkan akan kekuasaan-Mu dan kenabianku berilah kami rezeki dengan hidangan tersebut dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama." Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Menurut As-Saddi makna ayat adalah, "Kami akan menjadikan hari turunnya hidangan itu sebagai hari raya yang kami hormati dan juga dihormati oleh orang-orang sesudah kami." Menurut As-Sauri, makna yang dimaksud ialah suatu hari yang kami akan melakukan salat padanya sebagai rasa syukur kami atas nikmat itu.Qatadah mengatakan bahwa mereka bermaksud hari raya itu akan dirayakan oleh keturunan mereka sesudah mereka. Dari Salman Al-Farisi disebutkan bahwa sebagai pelajaran buat kami dan buat orang-orang sesudah kami. Sedangkan menurut pendapat yang lain, sebagai kecukupan untuk orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian....dan menjadi tanda bagi kekuasaan sebagai bukti yang menunjukkan akan kekuasaan-Mu terhadap segala sesuatu, dan sebagai bukti yang menunjukkan terkabulnya doaku oleh-Mu, hingga mereka percaya kepadaku dalam semua apa yang kusampaikan kepada mereka dari-Mu....beri rezekilah dari sisi-Mu. Yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab 'Isâ putra Maryam mengabulkan permohonan mereka dan berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya hidangan dari langit kepada kami yang hari turunnya menjadi hari raya bagi orang-orang yang beriman, baik yang telah lalu maupun yang datang kemudian. Juga agar menjadi mukjizat yang akan memperkuat seruan-Mu. Karuniakanlah kepada kami rezeki yang baik. Engkau adalah sebaik-baik Pemberi rezeki."

Suratal maidah ayat 3 32 48 dan 114 latin arab dan terjemahannya. Yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. sayhafiz 5. AL MAIDAH23 Di jelaskan pula mengenai diksi yang dipakai oleh nabi isa as sampai akhirnya permohonan itu dikabulkan. Arti surat al maidah ayat 114. Maksud mereka (kaum hawariyin) meminta diturunkan إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يعِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَن يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ قَالَ اتَّقُواْ اللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ - قَالُواْ نُرِيدُ أَن نَّأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَن قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّـهِدِينَ - قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيداً لاًّوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ - قَالَ اللَّهُ إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَن يَكْفُرْ بَعْدُ مِنكُمْ فَإِنِّى أُعَذِّبُهُ عَذَاباً لاَّ أُعَذِّبُهُ أَحَداً مِّنَ الْعَـلَمِينَ 112. Remember when Al-Hawariyun said "O Isa, son of Maryam! Can your Lord send down to us a Ma'idah from heaven'' Isa said "Have Taqwa of Allah, if you are indeed believers.''113. They said "We wish to eat thereof and to be stronger in faith, and to know that you have indeed told us the truth and that we ourselves be its witnesses. ''114. Isa, son of Maryam, said "O Allah, our Lord! Send us from heaven a table spread with food that there may be for us - for the first and the last of us - a festival and a sign from You; and provide us sustenance, for You are the Best of sustainers.''115. Allah said "I am going to send it down unto you, but if any of you after that disbelieves, then I will punish him with a torment such as I have not inflicted on anyone among the Alamin.'' This is the story of the Ma'idah, the name of which this Surah bears, Surat Al-Ma'idah. This is also among the favors that Allah granted His servant and Messenger, `Isa, accepting his request to send the Ma'idah down, and doing so as clear proof and unequivocal evidence. Allah said, إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ Remember when Al-Hawaryun said... the disciples of `Isa said, يعِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَأَن يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ O `Isa, son of Maryam! Can your Lord send down to us a Ma'idah from heaven The Ma'idah is the table that has food on it. Some scholars said that the disciples requested this table because they were poor and deprived. So they asked `Isa to supplicate to Allah to send a table of food down to them that they could eat from every day and thus be more able to perform the acts of worship. قَالَ اتَّقُواْ اللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ `Isa said "Have Taqwa of Allah, if you are indeed believers.'' `Isa answered them by saying, `Have Taqwa of Allah! And do not ask for this, for it may become a trial for you, but trust in Allah for your provisions, if you are truly believers. ' قَالُواْ نُرِيدُ أَن نَّأْكُلَ مِنْهَا They said "We wish to eat thereof.'' we need to eat from it, وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا and to be stronger in faith, when we witness it descending from heaven as sustenance for us, وَنَعْلَمَ أَن قَدْ صَدَقْتَنَا and to know that you have indeed told us the truth, of your Message and our faith in you increases and also our knowledge, وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّـهِدِينَ and that we ourselves be its witnesses. testifying that it is a sign from Allah, as proof and evidence that you are a Prophet, and attesting to the truth of what you brought us, قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيداً لاًّوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا `Isa, son of Maryam, said "O Allah, our Lord! Send us from heaven a table spread with food that there may be for us - for the first and the last of us - a festival...'' As-Suddi commented that the Ayah means, "We will take that day on which the table was sent down as a day of celebration, that we and those who come after us would consider sacred.'' Sufyan Ath-Thawri said that it means, "A day of prayer.'' وَءَايَةً مِّنْكَ and a sign from You. proving that You are able to do all things and to accept my supplication, so that they accept what I convey to them from You, and provide us sustenance, a delicious food from You that does not require any effort or hardship, وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَقَالَ اللَّهُ إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَن يَكْفُرْ بَعْدُ مِنكُمْ "For You are the Best of sustainers.'' Allah said "I am going to send it down unto you, but if any of you after that disbelieves...'' by denying this sign and defying its implication, O `Isa, فَإِنِّى أُعَذِّبُهُ عَذَاباً لاَّ أُعَذِّبُهُ أَحَداً مِّنَ الْعَـلَمِينَ then I will punish him with a torment such as I have not inflicted on anyone among the `Alamin. among the people of your time. Allah said in similar Ayat, وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُواْ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ And on the Day when the Hour will be established it will be said to the angels "Cause Fir'awn's people to enter the severest torment!'' 4046, and, إِنَّ الْمُنَـفِقِينَ فِى الدَّرْكِ الاٌّسْفَلِ مِنَ النَّارِ Verily, the hypocrites will be in the lowest depths of the Fire. 4145 Ibn Jarir said that `Abdullah bin `Amr said, "Those who will receive the severest torment on the Day of Resurrection are three The hypocrites, those from the people of Al-Ma'idah who disbelieved in it, and the people of Fir`awn.'' Ibn Abi Hatim recorded that Ibn `Abbas said, "They said to `Isa, son of Maryam, `Supplicate to Allah to send down to us from heaven, a table spread with food.' He also said, `So the angels brought the table down containing seven fish and seven pieces of bread and placed it before them. So the last group of people ate as the first group did.'' Ibn Jarir recorded that Ishaq bin `Abdullah said that the table was sent down to `Isa son of Maryam having seven pieces of bread and seven fish, and they ate from it as much as they wished. But when some of them stole food from it, saying, "It might not come down tomorrow,'' the table ascended. These statements testify that the table was sent down to the Children of Israel during the time of `Isa, son of Maryam, as a result of Allah's accepting his supplication to Him. The apparent wording of this Ayah also states so, قَالَ اللَّهُ إِنِّى مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ Allah said "I am going to send it down unto you...'' 5115. SuratAl Maidah Ayat 114 Latin & Arab Serta Artinya from factors may be genetic and related to environmental factors. Without knowing what causes als, it's difficult to tell why some people develop the disease while others do not. It is located on one of dubai's most pleasant, liveliest and oldest walking streets with shaded

قَالَ عِيۡسَى ابۡنُ مَرۡيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَاۤ اَنۡزِلۡ عَلَيۡنَا مَآٮِٕدَةً مِّنَ السَّمَآءِ تَكُوۡنُ لَـنَا عِيۡدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنۡكَ‌ۚ وَارۡزُقۡنَا وَاَنۡتَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ Qoola 'Eesab nu Maryamal laahumma Rabbanaaa anzil 'alainaa maaa'idatam minas samaaa'i takuunu lanaa 'iidal li awwalinaa wa aakirinaa wa Aayatam minka warzuqnaa wa Anta khairur raaziqiin Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." Juz ke-7 Tafsir Nabi Isa putra Maryam menjawab permohonan al-hawariyyun dengan berdoa kepada Allah, "Ya Tuhan kami, yang menguasai semua urusan, turunkanlah kepada kami hidangan yang lezat, nikmat, dan penuh berkah dari langit secara langsung, yang peristiwa turunnya hidangan ini akan menjadi hari raya, yakni menjadi peristiwa penting bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami, al-hawariyyun, maupun yang datang setelah kami, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad; dan turunnya hidangan ini akan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau sekaligus menjadi mukjizat bagiku. Kami pun memohon kepada-Mu, Ya Allah, berikanlah kepada kami rezeki yang halal dan berkah, karena Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki kepada seluruh makhluk dengan adil dan merata." Dalam ayat ini diterangkan, bahwa Nabi Isa setelah mengetahui maksud baik dari kaum hawariyyin dalam permohonan mereka yaitu bahwa mereka tidak meragukan kekuasaan Allah, melainkan karena mereka ingin lebih yakin dan memperoleh keimanan yang lebih kuat serta ketenteraman hati, maka Nabi Isa mengabulkan permohonan mereka untuk bedoa kepada Allah agar menurunkan hidangan untuk mereka. Nabi Isa memulai doanya itu dengan ucapan "Allahuma Rabbana". Sedangkan kata-kata tersebut mengandung pengertian sifat-sifat keagungan-Nya, yaitu ketuhanan, kekuasaan, hikmah dan kebijaksanaan-Nya, serta sifat-sifat-Nya sebagai Penguasa, Pendidik, Pemelihara dan Pemberi nikmat. Kemudian Isa melanjutkan doanya dengan permohonan agar Allah menurunkan untuk mereka hidangan dari langit. Nabi Isa mengharapkan agar hari ketika hidangan itu turun akan menjadi hari raya bagi mereka dan generasi mereka selanjutnya. Hal ini juga akan menjadi tanda atau bukti bagi kekuasaan Allah. Nabi Isa mengakhiri doanya dengan ucapan, "Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki Yang Paling Utama." Hal yang perlu kita perhatikan dalam ayat ini ialah bahwa Nabi Isa dalam doanya lebih dahulu menyebutkan faedah rohaniah yang akan diperoleh bila Allah mengabulkan doanya, kemudian baru disebutkan faedahnya dari segi jasmaniah. Faedah rohaniah ialah turunnya hidangan itu akan merupakan hari yang amat penting dalam kehidupan umatnya, dan akan mereka jadikan hari raya, dimana mereka akan selalu mengenang rahmat Allah, dan mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan-Nya. Hal ini akan menambah keyakinan mereka, dan akan memperkokoh keimanan kepada Allah. Adapun faedah jasmaniah ialah makanan itu akan merupakan rezeki yang akan menghilangkan rasa lapar dan mengembalikan kesegaran dan kekuatan jasmani mereka. Lain halnya kaum hawariyyin ketika mereka mengemukakan permintaan itu kepada Isa. Mereka mendahulukan penyebutan faedah jasmaniah, dan sesudah itu barulah menyebutkan faedah rohaniahnya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa dengan susunan doanya itu, Nabi Isa mengajarkan kepada umatnya, agar mereka lebih mengutamakan segi-segi mental rohaniah daripada segi-segi fisik materiil jasmaniah. Disebutkan "Ma'idah" dalam surah ini yang berarti "hidangan" maka kata tersebut telah disepakati menjadi nama bagi surah ini, yaitu Surah al-Ma'idah/5. Kata-kata yang dipakai menjadi nama bagi surah-surah Al-Qur'an kebanyakan diambil dari suatu kata yang terdapat di dalam surah bersangkutan, yang berkenaan dengan suatu hal yang amat penting, misalnya nama surah ini dan Surah "al-Baqarah". Adakalanya pula diambil dari kata-kata lain yang tidak terdapat dalam surah itu tetapi menunjukkan dengan jelas isi surah tersebut, misalnya nama Surah al-Ikhlas/ 112. Ayat 112 dan 113 menyebutkan permintaan hidangan makanan dari langit oleh pengikut-pengikut Nabi Isa. Dalam beberapa bab dalam Perjanjian Baru dilukiskan sangat beragam Matius Kisah Para Rasul dan sebagainya. sumber Keterangan mengenai QS. Al-MaidahSurat Al Maa'idah terdiri dari 120 ayat; termasuk golongan surat Madaniyyah. Sekalipun ada ayatnya yang turun di Mekah, namun ayat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah, yaitu di waktu haji wadaa'. Surat ini dinamakan Al Maa'idah hidangan karena memuat kisah pengikut-pengikut setia Nabi Isa meminta kepada Nabi Isa agar Allah menurunkan untuk mereka Al Maa'idah hidangan makanan dari langit ayat 112. Dan dinamakan Al Uqud perjanjian, karena kata itu terdapat pada ayat pertama surat ini, dimana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji prasetia terhadap Allah dan perjanjian-perjanjian yang mereka buat sesamanya. Dinamakan juga Al Munqidz yang menyelamatkan, karena akhir surat ini mengandung kisah tentang Nabi Isa penyelamat pengikut-pengikut setianya dari azab Allah.

siggx.
  • 08sc94j1hx.pages.dev/20
  • 08sc94j1hx.pages.dev/289
  • 08sc94j1hx.pages.dev/3
  • 08sc94j1hx.pages.dev/106
  • 08sc94j1hx.pages.dev/31
  • 08sc94j1hx.pages.dev/172
  • 08sc94j1hx.pages.dev/555
  • 08sc94j1hx.pages.dev/318
  • surat al maidah ayat 114 latin